“Kamu mencari Yesus orang Nazaret, yang disalibkan itu.
Ia telah bangkit. Ia tidak ada di sini.
Lihat! Inilah tempat mereka membaringkan Dia.”
(Markus 16:6; © LAI 1974)
Kebangkitan Yesus merupakan pernyataan kemenangan Yesus Kristus atas kuasa maut. Dia telah melewati kematian. Hal ini berarti setiap orang beriman pun turut dilewatkan dari kematian melalui kebangkitan Yesus, sepertinya hal setiap rumah dengan pintu berhiaskan darah anak domba jantan yang dilewatkan begitu saja oleh Angin Kematian. Itu adalah makna perayaan Paskah bagi saya.
Kebangkitan tersebut menyebabkan iman yang saya miliki tidak sia-sia (lih. I Korintus 15:16,17). Sebaliknya, menjadi iman yang berkemenangan. Sehingga kita semua – setiap orang yang beriman kepada Yesus Kristus – dapat menghadap tahta Tuhan di dalam pengharapan yang penuh kepastian dan suka cita.
Ketika gambar ini selesai, saya sempat tidak menyukai gambar ini. Figur Orang muda berjubah putih itu tidak memiliki tubuh yang proporsional. Sementara tangannya terlalu menyatu dengan obyek yang lain, kain penutup jenazah. Namun semua itu tidak menghalangi saya untuk mengucap syukur atas pelajaran tentang kesabaran yang harus dinikmati ketika membuat titik-titik yang mengisi bidang gambar yang luas itu.
Pengaruh art nouveau dapat dilihat dalam gambar ini. Demikian juga ciri khas yang dimiliki oleh Adam Hughes dan Frank Cho. Keduanya adalah illustrator komik. Saya sempat mengagumi cara Frank Cho menggambar karakter-karakter komiknya. Ciri khasnya ada pada garis-garis melintang yang tipis yang melewati bidang-bidang lebar.
Sketsa gambar ini dibuat dengan menggunakan pensil. Setelah itu ditinta dengan menggunakan rapido; Rotring™0.1, 0.3, 0.5, 0.7 dan tintanya. Ada juga bagian-bagian yang ditinta dengan pena gambar Faber Castell™ dan tintanya.
Dalam gambar ini saya meletakkan keyakinan saya pada obyek dinding, IHS - Iesus Hominum Salvator.
Non mortui laudabunt Dominum ...