Bila dikaitkan dengan kalender liturgi gereja, hari Rabu, 22 Februari 2011 ini, disebut Rabu Abu. Hal ini mengingatkan warga gereja, bahwa mereka telah memasuki masa Pra-Paskah.
Pada masa Pra-Paskah ini warga gereja diingatkan kembali pada pelayanan Yesus Kristus yang berpuncak pada kematian dan kebangkitan-Nya.
Bagi saya, pemahaman tentang cinta kasih Tuhan Allah dan pelayanan Yesus Kristus cukup untuk memunculkan sikap sayang kita pada Tuhan. Ya, itu saja ...
Di dalam tradisi gereja Rabu Abu juga merupakan awal masa puasa dan merenungkan keberadaan umat sebagai manusia berdosa yang mendapatkan anugerah cinta kasih Tuhan Allah. Ada juga penyesalan yang digambarkan pada hari Rabu, yang berkaitan dengan kedudukan manusia sebagai makhluk berdosa.
Penggunaan abu dikaitkan dengan pemahaman yang ada di Perjanjian Lama. Beberapa tokoh Perjanjian Lama menggunakan abu sebagai tanda perkabungan dan penyesalan; seperti Ayub, Daniel, Mordekhai. Demikian juga raja dan rakyat kota Niniwe yang didatangi oleh Yunus.
"Selamat menikmati masa raya Pra-Paskah.
Kiranya berkat Tuhan selalu mewarnai kehidupan kita ..."
Non mortui laudabunt Dominum ...