As for man, his days are as grass: as a flower of the field, so he flourisheth.
For the wind passeth over it, and it is gone; and the place thereof shall know it no more.

Psalms 103:15-16; KJV

01 November 2011

Reformasi


"Sebab di dalamnya nyata kebenaran Allah
yang bertolak dari iman dan memimpin kepada iman, 
seperti ada tertulis: "Orang benar akan hidup oleh iman"."   
(Roma 1:17; Alkitab Terjemahan Baru, © LAI 1974) 

Tanggal 31 Oktober memiliki makna khusus bagi saya. Ada dua alasan.

Yang pertama. Pada tanggal 31 Oktober 1517 Marthin Luther memakukan lembaran yang panjang yang berisi 95 dalil yang dengan cepat membuat para petinggi gereja yang sedang sibuk memikirkan pembangunan gereja St. Petrus di Roma kelabakan. Dalil-dalil itu dan semangat humanisme yang sedang berhembus pada saat itu dengan segera berkembang menjadi gerakan reformasi di gereja-gereja di Eropa Barat. 

Gerakan tersebut menyuarakan buah pikiran Marthin Luther, yang dikenal dengan istilah Latin: Sola Gratia, Sola Fidei dan Sola Scriptura. Bagi Luther dan para reformis, keselamatan manusia dari kuasa dosa tidak disebabkan oleh kekuatan manusiawi, melainkan hanya oleh Anugerah dan Iman, sebagaimana yang tertulis dalam Kitab Suci.

Dari gerakan tersebut lahir gereja-gereja Protestan.

2.  
Yang kedua. Pada tanggal 31 Oktober 1948, Gereja Protestan di Indonesia bagian Barat (GPIB) menjadi gereja yang mandiri dari Gereja Protestan Indonesia (GPI) yang dulu bernama De Protestantsche Kerk in Nederlandsch-Indie (Indische Kerk).
Setelah bersidang selama beberapa hari, dalam Ibadah Minggu 31 Oktober 1948 GPIB menyatakan kemandiriannya setelah sebelumnya Gereja Masehi Injili Minahasa, Gereja Potestan Maluku dan Gereja Masehi Injili Timor dengan nama De Protestantse Kerk in Westelijk Indonesie. Ketika itu GPIB melayani 53 jemaat di yang tinggal di bagian barat wilayah pelayanan 3 gereja mandiri GPI yang lain (GMIM, GPM dan GMIT). Jemaat-jemaat tersebut dibagi atas 7 musyawarah pelayanan.

Akhirnya. gambar di atas dibuat dalam rangka menyambut hari ulang tahun GPIB. Kesan yang muncul adalah visi sebuah bangunan yang mati. Tidak ada hubungan dengan tradisi Irlandia, Halloween, yang kebetulan berhubungan dengan 31 Oktober dan kematian. Namun jika warga jemaat GPIB kurang memiliki kemauan membaharui diri dalam tuntunan Roh Kudus untuk melaksanakan panggilan dan pengutusannya, maka GPIB cenderung dikenal pada bangunan fisiknya, tidak lagi pada orang-orang. persekutuan.

  • Awan, Batu, Gereja, Kursi; Pen, marker, Prismacolor, Photoshop CS5
Tambahan :
Ketika gambar akan diunggah ke blog jurnal gambar ini, saya mendapat kabar, Tuhan telah memuliakan hamba-Nya pada hari Tuhan, Pendeta Sentosa Mandik. Tuhan memberkati keluarga yang ditinggalkan dengan penghiburan dan menguatkan mereka.
"Selamat jalan, Bapak Pendeta ..."
Non mortui laudabunt Dominum ...