As for man, his days are as grass: as a flower of the field, so he flourisheth.
For the wind passeth over it, and it is gone; and the place thereof shall know it no more.

Psalms 103:15-16; KJV

31 October 2012

Halloween, Reformasi dan GPIB ...




Setiap tanggal 31 Oktober di beberapa tempat di dunia ini dilaksanakan perayaan Halloween. Perayaan Halloween atau All Hallow's Evening dapat dikaitkan dengan beberapa perayaan pagan. 
Ada yang menghubungkan dengan perayaan orang-orang Romawi untuk menghormati Dewi Pomona, dewi buah-buahan dan benih. Ada juga yang menghubungkan dengan penghormatan kepada nenek moyang keluarga. Namun banyak yang mengaitkan Halloween dengan festival Samhain yang dilaksanakan oleh orang-orang Gaelik (Irlandia dan Skotlandia). Samhain adalah perayaan menyambut musim dingin. Perayaan Halloween kemudian dikaitkan juga dengan perayaan gerejawi, Hari Semua Orang Kudus (All Saints Day - Festum Omnium Sanctorum). Baik gereja timur maupun gereja barat merayakan Hari Semua Orang Kudus. Semula dirayakan pada hari Minggu pertama sesudah hari Pentakosta. Tahun 609 Gereja merayakan pada tanggal 13 Mei. Namun pada tahun 835 Paus Gregorius 5 memindahkan Hari Semua Orang Kudus menjadi tanggal 1 November , bersamaan dengan perayaan Samhain, dan dilanjutkan dengan Hari Peringatan Semua Orang Beriman (All Souls Day). 
Sekarang Halloween telah berkembang menjadi perayaan yang diwarnai dengan kostum-kostum yang mengingatkan pada hal-hal yang menyeramkan. Hollywood turut membantu perkembangan (pergeseran) Halloween seperti sekarang ini. Sekarang Halloween tidak hanya dihiasi dengan Jack O'Lantern serta buah-buah labu dan apel sisa musim panas. Kita bisa menjumpai Dracula-nya Bela Lugosi, Frankenstein-nya Boris Karloff, bahkan sampai topeng putih berjubah hitam dari Scream-nya Kevin Williamson dan Wes Craven serta Darth Vader dan Darth Maul-nya George Lucas. Belum lagi Mike Myers, si penjagal bertopeng kertas putih.
-----
Bagi saya, peringatan 31 Oktober tidak pada Halloween - yang memang bukan hari raya di Indonesia -, melainkan lebih mengingatkan saya pada dua hal.
Pertama, mengingatkan pada tindakan Marthin Luther yang menempelkan ke-95 dalilnya di pintu gereja Wittenberg pada tahun 1517. Kita merayakan sebagai Hari Reformasi. 
Kedua, Gereja Protestan di Indonesia bagian Barat menjadi gereja yang mandiri dalam Gereja Protestan Indonesia pada tahun 1948.
-----
Saya suka dengan boneka putih dari sapu tangan atau kertas putih yang diberi gumpalan kertas atau kapas sebagai kepalanya. Saya baru tahu setelah gambar di atas selesai dibuat, kalau di Jepang boneka itu bernama Teru Teru Bōzu. Jika di gantung dia akan menjadi boneka memohon hari cerah, sedangkan jika digantung terbalik, dia menjadi boneka memohon hujan. Teru Teru Bōzu tidak boleh digantung terbalik.
Ketertarikan saya pada karakter Si Kain Putih Botak dimulai ketika saya iseng menggambarnya dalam sebuah rapat beberapa tahun lalu.
Sekarang Si Kain Putih Botak diberi dandanan berupa topi top hat.
Saya memang menyiapkan gambar di atas untuk Halloween. Tahun 2011 lalu, saya menggambar untuk blog ini dalam rangka HUT GPIB ke-63.
-----
Non mortui laudabunt Dominum
  • Si Kain Putih Botak dan Halloween; Technical pen di buku Moleskine®

29 October 2012

Berjalan bersama-sama ...


“Tetapi engkau, beritakanlah apa yang sesuai dengan ajaran yang sehat: …”
(Titus 2:1; Alkitab Terjemahan Baru © 1974 LAI)

Di jemaat-jemaat GPIB pada tahun 2012 ini dilaksanakan pemilihan Diaken dan Penatua masa bakti 2012-2017. Sejak bulan April lalu beberapa jemaat telah mempersiapkan diri untuk pemilihan tersebut, dimulai dengan pembentukan panitia pemilihan.

Selama masa pemilihan yang dilanjutkan dengan pembinaan masing-masing jemaat mengalami pergumulan dan tantangan di sekitar pemilihan, pembinaan dan penetapan calon Diaken dan Penatua. Namun pada akhirnya semua telah selesai.

Bulan Oktober 2012 ini, sampai dengan Minggu XXII sesudah Pentakosta 28 Oktober 2012, diharapkan Diaken dan Penatua yang terpilih untuk masa bakti 2012-2017 telah diteguhkan dalam Ibadah Minggu.

Dalam Ibadah Minggu XII sesudah Pentakosta GPIB Jemaat Gratia Bekasi melaksanakan peneguhan Diaken dan Penatua yang telah terpilih. Ada 42 Diaken dan 42 Penatua yang diteguhkan. Pelayan Firman dan peneguhan dalam ibadah tersebut adalah Pdt. Slamet Iskandar, M.Si. selaku pelayan yang telah ditetapkan oleh Majelis Sinode GPIB XIX. Khotbah Minggu diambil dari Titus 2:1-6.

"Kiranya kasih karunia Tuhan Allah yang mahakuasa menyertai para Diaken dan Penatua yang telah diteguhkan, sehingga mereka dapat melaksanakan panggilan pengutusan mereka dengan baik."

-----

Gambar dibuat untuk sampul Warta Gratia No. 44/WJ-Gratia/X/2012. Saya mengerjakannya dengan cepat, karena telah dikejar waktu naik cetak. Gambar dibuat dengan menggunakan technical pen Faber Castle dan Rotring di atas kertas A4.

Saya membuat para Diaken dan Penatua berjalan beriringan, bertolak dari makna kata sinode, yang berasal dari kata Yunani sun dan hodos, yang berarti berjalan bersama.

Setelah gambar rombongan Diaken dan Penatua itu selesai – beberapa di antaranya mengambil karakter yang ada di Gratia ... sorry :) -,  saya membuat latar belakan awan dan bulan. Sebenarnya bulan itu tidak ada di konsep awal. Ketika gambar di atas dijadikan sampul Warta Gratia, kehadiran bulan memberi saya ide untuk menambahkan tiang api, sebagaimana kesaksian Alkitab dalam Keluaran 13:21.

-----

Non mortui laudabunt Dominum

  • Para Diaken dan Penatua; technical pen dan marker di atas Winsor and Newton A4.